Makalah Bank Dunia

Kata Pengantar

                Puji syukur, saya panjatkan kehadirat Tuhan Y.M.E karena berkat rahmat-Nya saya dapat menyusun makalah ini hingga selesai dan terima kasih untuk setiap sumber data yang saya gunakan untuk mempelajarinya sehingga tersusun menjadi makalah.

Dalam makalah ini saya membahas tentang International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang lebih dikenal Bank dunia, saya membahas sejarah,visi dan misi Bank Dunia dan manfaat Bank Dunia bagi Negara Republik Indonesia.

Saya berharap makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan dalam proses pembelajara

Daftar isi :

I.PENDAHULUAN

-SEJARAH BANK DUNIA

II.PEMBAHASAN

Visi dan Misi Bank Dunia

-DAFTAR PRESIDEN BANK DUNIA

PERAN BANK DUNIA BAGI DUNIA INTERNASIONAL

PERAN BANK DUNIA TERHADAP INDONESIA

III.KESIMPULAN

IV.DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 BAB I

PENDAHULUAN

                Latar belakang saya menyusun makalah ini karena saya sangat penasaran dengan Bank Dunia, kenapa harus dibentuk Bank Dunia lalu manfaat dari Bank Dunia bagi Dunia terutama manfaat bagi Negara Indonesia.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BANK DUNIA

Bank Dunia didirikan bersama-sama dengan didirikannya IMF pada tahun 1944 di Britton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat. Bank Dunia dibentuk oleh dua negara promotor dan pendukung utama, yaitu Amerika Serikat dan Inggris. Tujuan awal didirikannya adalah untuk mencegah berulangnya peristiwa Great Depression sebagaimana pernah terjadi pada sekitar tahun 1930 (Hutagalung, 2009). Hal ini disebabkan perang dunia kedua yang melanda hampir seluruh belahan bumi sangat berpotensi meninggalkan puing-puing perekonomian yang luluh lantak di Eropa dan juga di sebagian besar negara-negara korban perang lainnya.

Entah karena pihak sekutu (yang saat itu sudah didukung oleh Amerika Serikat pascapengeboman Pearl Harbour oleh Jepang) merasa perang tidak akan berlangsung lama lagi ataupun karena alasan lain, tetapi yang jelas setahun setelah didirikannya Bank Dunia perang dunia kedua benar-benar berakhir. Sesuai prediksi, negara-negara korban perang, terutama di Eropa, segera membutuhkan aliran dana segar untuk merekonstruksi perekonomian mereka pascaperang. Prancis tercatat sebagai negara pertama yang mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia senilai 250 juta dolar AS.

Dalam perkembangannya, semakin sedikit negara yang mengalami peperangan, sehingga kebutuhan untuk rekonstruksi pascaperang pun semakin kecil. Pada saat itu, Bank Dunia di bawah kepemimpinan Mc-Namara menggeser fokusnya ke arah pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik, terutama di negara-negara dunia ketiga yang notabene tertinggal dari negara maju.

 

BAB II

TUJUAN BANK DUNIA

1)      untuk membantu rekonstruksi dan pembangunan di daerah anggota dengan cara memfasilitasi investasi modal untuk tujuan produktif, termasuk pemulihan kembali ekonomi yang hancur atau rusak karena perang, perubahan kembali fasilitas-fasilitas produktif yang dibutuhkan untuk usaha damai dan dorongan pembanunan untuk fasiltas produktif dan sumber-sumber di negara-negara miskin.

2)      untuk mendorong investasi swasta luarnegeri lewat jaminan atau partisipasi dalam pemberian pinjaman dan investasi lainnya oleh investor swasta; dan ketika modal swasta tidak tersedia dalam syarat-syarat yang wajar, sebagai tambahan investasi swasta dengan menyediakan, berdasarkan persyaratan yang cocok, membiayai untuk tujuan-tujuan produktif di luar dari modal mereka sendiri, pengumpulan dan oleh sumber-sumber sendiri maupun sumber lainnya.

3)      Untuk mendorong keseimbangan perkembangan jangka panjang perdagangan internasional dan untuk mempertahankan keseimbangan saldo pembayaran dengan mendorong investasi internasional untuk kemajuan sumber-sumber produktif para anggota, dengan cara membantu menaikkan produktivitas, standar kehidupan dan keadaan buruh di daerah mereka.

4)      Untuk meyusun pinjaman-pinjaman yang dibuat atau dijamin olehnya dalam hubungannya dengan pinjaman internasional melalui sumber lainnya sehingga dapat lebih berguna dna proyek-proyek yang mendesak, besar ataupun kecil, dapat diatasi segera.

5)      Untuk menjalankan kegiatannya dengan dasar untuk mempengaruhi investasi internasional dalam persyaratan bisinis di dalam daerah anggota dan, dalam tahun tahun setelah perang, untuk membantu membuat masa transisi dari suasana perang ke keadaan ekonomi yang damai.

 

DAFTAR PRESIDEN BANK DUNIA

PERAN BANK DUNIA BAGI DUNIA INTERNASIONAL

Sejak didirikan, Bank Dunia telah mengambil banyak peran bagi perkembangan dunia Internasional. Sebagaimana tujuan didirikannya, Bank Dunia telah membantu negara-negara korban perang, terutama di wilayah Eropa, untuk segera merekonstruksi infrastruktur dan perekonomiannya yang hancur pascaperang dunia kedua. Seteah proses rekonstruksi pascaperang selesai, Bank Dunia memulai peran baru sebagai lembaga pemberi pinjaman uang berbunga rendah untuk negara-negara berkembang yang membutuhkan.

Bank Dunia mendanai proyek-proyek di berbagai negara untuk mengembangkan beberapa hal, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, pengentasan kemiskinan, hingga lingkungan hidup. Bank Dunia seringkali memberikan bantuan dalam bentuk dua hal sekaligus, dana pinjaman dan juga rekomendasi kebijakan, terutama terkait kebijakan keuangan atau yang berhubungan dengan proyek yang didanai.

Bagaikan pisau bermata dua, bantuan dari Bank Dunia dirasakan oleh negara-negara peminjam memberikan dua dampak sekaligus, di mana satu dan yang lainnya saling bertolak belakang. Di satu sisi, bantuan Bank Dunia seringkali merupakan penyelamat keuangan dan perekonomian negara peminjam. Namun di sisi lain, bantuan tersebut juga tidak jarang menimbulkan masalah baru yang kadang jauh lebih besar dari masalah yang telah diatasi.

Negara-negara peminjam biasanya merupakan negara berkembang yang notabene-nya tergolong “miskin”, apalagi jika dibandingkan dengan negara maju. Mereka membutuhkan suntikan modal untuk proyek-proyek di berbagai bidang, meskipun biasanya berujung pada satu harapan, yaitu menggerakkan dan menggeliatkan roda perekonomian. Dengan hal tersebut, mereka bisa mendongkrak keuangan dan pendapatan dalam negeri. Modal inilah yang seringkali tidak bisa mereka dapatkan kecuali melalui lembaga-lembaga keuangan internasional. Dalam konteks ini, Bank Dunia memberikan keuntungan bagi negara-negara peminjam karena biasanya pinjaman yang diberikan tergolong berbunga rendah.

Bergeraknya roda perekonomian merupakan sesuatu yang sangat penting bagi suatu negara. Dengan roda perekonomian yang terus bergerak positif, negara-negara dunia ketiga memiliki sedikit harapan untuk menyusul atau setidaknya menyamai perekonomian di negara-negara maju. Hal ini tentunya menjadi keinginan seluruh negara berkembang, sehingga tidak mengherankan jika kemudian Bank Dunia dan juga lembaga-lembaga keuangan internasional lainnya menjadi penyedia “jalan pintas” menuju terwujudnya harapan tersebut.

Jika dilihat secara global, bantuan-bantuan dana kepada masing-masing negara peminjam telah menjadi penyangga, sehingga perekonomian dunia menjadi lebih stabil dan terkendali. Hal ini tentunya juga sesuai dengan tujuan keberadaan dari Bank Dunia. Karena keruntuhan, atau setidaknya kemunduran ekonomi suatu negara (yang mungkin terjadi tanpa bantuan Bank Dunia) dapat berdampak bagi negara-negara lainnya, baik di tingkat regional ataupun multinasional.

 

 

 

PERAN BANK DUNIA TERHADAP INDONESIA

Kebijakan politik pemerintahan Presiden Soekarno yang mendekat ke blok Uni Soviet menyulitkan Bank Dunia yang memiliki paham berseberangan untuk mengambil peran lebih banyak bagi Indonesia. Oleh karena itu, Bank Dunia baru mulai berperan sebagai lembaga pemberi pinjaman bagi Indonesia pada saat awal masa pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu sekitar tahun 1968. Namun sebelum memberikan pinjaman, Bank Dunia “menjajaki” Indonesia dengan memberikan bantuan teknis untuk identifikasi kebijakan makroekonomi, kebijakan sektoral yang diperlukan, dan kebutuhan pendanaan yang kritis (Hutagalung, 2009).

Di masa-masa awal pemberian pinjaman, Indonesia masih dianggap sebagai negara yang memiliki nilai credit worthiness yang rendah. Oleh karena itu, pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia pada saat itu menggunakan skema IDA atau pinjaman tanpa bunga, kecuali administrative fee ¾ persen per tahun dan jangka waktu pembayaran 35 tahun dengan masa tenggang 10 tahun. Dana pinjaman pertama yang diberikan kepada Indonesia adalah sebesar 5 juta dolar AS pada September 1968 (Hutagalung, 2009).

Pada masa-masa awal tersebut, dana pinjaman dari Bank Dunia digunakan untuk pembangunan di bidang pertanian, perhubungan, perindustrian, tenaga listrik, dan pembangunan sosial. Pada tahun-tahun berikutnya, Indonesia berhasil menunjukkan performa ekonomi yang memuaskan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen per tahun, jauh lebih besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi negara peminjam yang lain. Oleh karena itu, sejak akhir dekade 70-an Indonesia sudah mulai dianggap sebagai negara yang lebih creditworthy untuk memperoleh pinjaman Bank Dunia yang konvensional atau dengan menggunakan skema IBRD. Berbeda dari periode sebelumnya, pada dekade 80-an, pinjaman uang Bank Dunia terlihat lebih terarah pada masalah deregulasi sektor keuangan, selain masih tetap digunakan bagi pengembangan sektor-sektor sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.

Contoh nyata manfaat Bank Dunia bagi Indonesia

“Tangkal Kemiskinan Bank Dunia Kucuri Utangi RI USD400 juta”

Gina Nur Maftuhah – Okezone
Rabu, 23 November 2011 18:48 wib

JAKARTA – Demi meningkatkan pengelolaan anggaran publik dan mengurangi angka kemiskinan, Bank Dunia kembali memberikan pinjaman bagi Indonesia sebesar USD400 juta.

“Pencapaian Indonesia dalam menciptakan stabilitas makroekonomi dan politik selama sepuluh tahun terakhir sungguh luar biasa. Pencapaian Indonesia dalam memajukan reformasi kelembagaan patut kita dukung terus melalui program pinjaman DPL ini,” ujar Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Stefan Koeberle dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (23/11/2011)

Dia melanjutkan, pinjaman ini adalah kebijakan pembangunan kedelapan (Eighth Development Policy Loan atau DPL-8) sebesar USD400 juta yang akan  digabungkan ke anggaran negara dengan tujuan mendukung tiga prioritas reformasi.

“Target-target yang hendak dicapai dengan pinjaman DPL terbaru ini sejalan dengan prioritas-prioritas yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014. Pemerintah Indonesia akan tetap pegang kendali dalam upaya mencapai target-target ini,” lanjutnya.

Tantangan utama Indonesia ke depan, lanjut Stefan bukan lagi soal membuat kebijakan atau meningkatkan anggaran pembangunan, melainkan soal kemampuan lembaga negara dalam menerapkan kebijakan pembangunan.

“Tujuan mendasar dari program pinjaman DPL adalah meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memperbaiki iklim investasi, mengelola anggaran publik, dan mengurangi angka kemiskinan,” pungkas dia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA :

http://www.google.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Dunia

http://www.lfip.org/laws817/idver/dok/Perjanjian%20IBRD1.htm

dan berbagai sumber lainnya.

KUASA FIRMAN TUHAN

Dampak kuasa firman Tuhan yang saya alami dalam hidup saya. Sebelum kenal dengan Tuhan sungguh-sungguh saya tidak pernah membaca alkitab dan merasa tidak tertarik untuk membaca alkitab saya lebih memilih membaca komik atau buku-buku yang lainnya karena dahulu saya menganggap firman Tuhan (alkitab) membosankan dan kelihatan seperti sejarah.

Tapi setelah saya ikut Tuhan sungguh-sungguh pemikiran saya tentang alkitab dirubah tadinya sesuatu yang saya anggap membosankan tapi menjadi kebutuhan dalam hidup saya. Dahulu saya seorang tempramen (cepat emosi),gampang tersinggung, sering melawan orangtua dan kakak saya sendiri.

Smp kelas 2 saya mulai ikut persekutuan dan semakin dalam kenal Tuhan dan akhirnya saya membuat komitmen untuk selalu membaca alkitab setiap hari, karena saya menyadari kalau Roh saya membutuhkan makanan juga yaitu firman Tuhan. Ketika saya mulai melakukan komitmen itu hidup saya dirubahkan tetapi tidak instan perlu proses tadinya saya seorang yang tempramen belajar untuk mengendalikan emosi walaupun susah dan terkadang berhasil tetapi terkadang gagal, namun lama kelamaan saya pun bisa mengendalikan emosi saya sendiri. Semakin saya membaca firman Tuhan maka setiap saya berbuat salah maka hati saya gelisah merasa bersalah dan enggak damai sejahtera, disaat saya belum mendalami firman Tuhan ketika saya berbuat salah pasti ada rasa bersalah juga tapi enggak sedalam ketika saya sudah mulai komitmen untuk mempelajari firman Tuhan.

Tahun 2009 saya ikut retreat “Finishing Generation” disana dibagikan banyak hal tapi ketika saya pulang retreat sesuatu menggelisahkan hati saya ada suara berbicara dalam hati saya dan menurut saya itu firman Tuhan untuk saya. Firman itu mengatakan saya harus berdamai dengan saudara saya yaitu abang saya sendiri dan lebih spesifik lagi saya harus menghormati abang saya dengan cara memanggilnya abang dari dahulu saya hanya memangil abang saya dengan nama saja tanpa ada kata abang,mas atau kakak, sebutan yang harus saya berikan bagi seorang abang. Firman itu terus berbicara sehingga membuat gelisah karena dalam hati saya masih ada rasa ego,sombong dan merasa lebih hebat dari abang saya sendiri sehingga ada perasaan enggak memanggil abang. Setelah berperang cukup lama dengan batin saya sendiri akhirnya saya memtuskan untuk berubah dan menghormati kakak saya. Akhirnya malamnya ketika abang saya pulang kerja saya menganggil dia abang dan dia mungkin merasa kaget juga ketika saya memanggil dia abang walaupun awalnya susah dan malu tapi dari saat itu hubungan saya dengan kakak saya diubahkan tadinya selalu bertengkar menjadi tidak lagi dan kami saling menghormati satu sama lain.

Disaat saya komitmen untuk belajar firman Tuhan maka hidup saya diubahkan perlahan-lahan melalui proses yang Tuhan izinkan dan saya semakin kenal siapa Tuhan saya. Saya berubah bukan karena saya tapi karena Firman Tuhan yang mengubahkan hidup saya. Firman Tuhan sangat berkuasa ketika firman itu direnungkan dan dilakukan.

 

DESTINY

Dalam kekekalan, Tuhan sudah merancang destiny hidup kita dari sejak mulanya, bahkan sebelum kita ada dalam kandungan ibu kita: apa yang harus kita kerjakan, dengan siapa kita harus bergaul, di mana kita akan tinggal, dll. Persoalannya, semua rancangan Tuhan tersebut ada dalam kekekalan.

 

“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Ef. 2:10)

 

Sejak kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, adalah kewajiban kita untuk mencari tahu melalui kuasa Roh-Nya, apa yang menjadi destiny yang Ia sudah tetapkan untuk hidup kita, sehingga sebagai orang percaya hidup kita tidak akan sia-sia. Sesungguhnya sejak kita mengalami kelahiran baru, Tuhan sudah menaruh sebuah potensi dalam hidup kita – yang jika kita pergunakan – akan membuat hidup kita menghasilkan dampak yang luar biasa. Dengan demikian, ke manapun kita pergi dan apapun yang kita lakukan, Tuhan akan membuat hidup kita berdampak besar bagi orang banyak.

Oleh sebab itu, Tuhan menghendaki agar setiap kita tanpa terkecuali mulai mencari tahu jenis “pekerjaan baik” yang Tuhan sudah tetapkan buat kita. Karena ketika kita tahu dengan pasti apa yang menjadi rencana-Nya bagi kita, kita akan selalu melihat campur tangan ilahi terjadi dalam hidup kita. Selama kita mau terus bertumbuh di dalam Tuhan, ada harapan untuk kita dapat mengetahui apa yang menjadi rencana-Nya. Setiap kali engkau berada dalam hadirat Tuhan, teruslah bertumbuh dan mintalah agar Roh-Nya menyingkapkan lebih lanjut kepadamu langkah-langkah yang harus engkau ambil untuk menggenapi rencana-Nya. Dan selama engkau menaatinya, Roh-Nya akan terus bekerja dalam hidupmu, menyingkapkan apa yang menjadi isi hati Bapa bagimu – engkau semakin didekatkan dengan destiny yang Ia sudah tetapkan bagimu.

 

Bagaimana kita bisa mewujudkan destiny ilahi dalam hidup kita:

1. Penggenapan destiny adalah wujud dari kedaulatan Allah sendiri.

Kita tidak bisa memaksakan diri kita untuk dapat mewujudkan destiny tersebut. Cara-cara manusiawi yang kita pakai untuk mewujudkan destiny hanya akan menciptakan “Ismael” yang baru dalam hidup kita (Kej. 16). Seringkali, cara Tuhan untuk mendekatkan kita kepada destiny kita sangat berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Yang Tuhan kehendaki dari kita hanyalah terus mengikuti ke mana Ia bergerak.

Itu sebabnya, tanpa kita terus memautkan hati kita kepada Tuhan, kita bisa dengan mudah menjadi kecewa ketika cara yang Tuhan pakai tidak seperti yang kita harapkan. Selama kita terus hidup dalam ketulusan hati dan hati kita senantiasa tertuju kepada Tuhan, hati kita akan selalu terpaut kepada Dia. Tentang bagaimana Dia akan membawa kita kepada destiny, itu bukan lagi urusan kita. Selama Tuhan ada bersama kita, kita bisa memiliki keyakinan bahwa kita pasti akan dapat menggenapi destiny tersebut.

 

Ketika Tuhan mulai membawa Anda untuk mengalami penggenapan destiny, satu tanda yang tidak boleh hilang dari hidup Anda adalah penyertaan Tuhan. Kalaupun Tuhan akan membawa Anda melewati lika-liku kehidupan untuk mencapai destiny tersebut, yang perlu Anda pastikan adalah: apakah Tuhan tetap menyertaimu? Karena sekalipun engkau tampaknya sedang mendekati penggenapan destiny yang Tuhan tetapkan bagimu, jika Tuhan tidak ada bersama dengan Anda, Anda harus waspada, karena itu berarti Anda bukan sedang mendekati penggenapan destiny melainkan melangkah menuju kematian.

 

Ketika Samuel mengurapi Daud, sejak saat.itu Roh Tuhan berkuasa atas Daud (1 Sam. 16:13). Dalam pasal berikutnya, Daud muncul sebagai pahlawan di Israel dan dalam pasal yang sama Saul mengambil Daud untuk tinggal bersama-sama dengannya (1 Sam. 17). Saul bahkan sampai mengangkat Daud menjadi salah seorang pembawa senjatanya, yang juga adalah orang kepercayaan raja. Rentetan kejadian tersebut bisa saja membuat Daud berpikir bahwa ia semakin dekat dengan tahta – penggenapan dari rencana Tuhan atas hidupnya. Namun yang luar biasa adalah, ketika Saul menjadi iri terhadap Daud dan berniat untuk membunuhnya, berkali-kali Tuhan meluputkan Daud dari bahaya, sampai terpaksa Daud harus melarikan diri dan bersembunyi dari satu tempat ke tempat lainnya; seakan-akan Tuhan sengaja mengusir Daud dari istana Saul. Mengapa? Karena pada akhir hidupnya, Saul justru mati bersama pembawa senjatanya. Seandainya Daud masih tetap bersama Saul sebagai pembawa senjata Saul, Daud pasti akan ikut mati bersama Saul.Tujuan Tuhan “mengusir” Daud dari istana Saul justru untuk menyelamatkan Daud.

 

Karena itu, selama kita tahu dengan pasti bahwa kita sedang terus tertuju kepada destiny yang Tuhan tetapkan, kalaupun jalan yang kita lewati saat ini seakan-akan turun, selama Tuhan bersama dengan kita, itu adalah jalan yang aman. Karenanya, jangan pernah mencoba mewujudkan destiny berdasarkan waktu yang engkau tetapkan sendiri tetapi ijinkan kedaulatan tangan Tuhan terjadi dan termanifestasi lewat hidupmu, karena penggenapan destiny adalah wujud kedaulatan Tuhan.

 

Jika kita mempelajari hidup Musa dari Alkitab, kita mendapati bahwa sejak ia lahir, Allah melihat Musa berbeda (Kis. 7:20a). Sebelum Musa ada, Tuhan sudah menetapkan bahwa Israel harus dibebaskan dari perbudakan. Begitu Musa ada dalam pikiran Tuhan, Tuhan langsung melihat Musa sebagai orang yang paling cocok untuk tugas tersebut. Akan tetapi, kita justru mendapati bahwa selama 40 tahun pertama hidup Musa, segala sesuatu tampak berjalan dengan sewajarnya, sampai timbul keinginan dalam hati Musa (ayat 23). Dalam Alkitab bahasa Inggris, ayat tersebut berbunyi: “Now when he was forty years old, it came into his heart…” – ada sesuatu yang masuk dalam hati Musa. Selama empat puluh tahun pertama hidupnya, Musa mungkin tidak mengetahui apa yang menjadi destiny hidupnya, namun pada waktu ia berusia empat puluh tahun, ada sesuatu yang ilahi masuk dalam hidup Musa. Ia mulai memiliki sense of destiny.

 

Oleh sebab itu, berapapun usiamu, ketika engkau mulai menyadari bahwa sebagai orang percaya engkau harus ikut terlibat dalam mewujudkan kehendak-Nya, artinya it has come into your heart – sense of destiny itu telah masuk dalam hati Anda. Engkau menyadari bahwa ada “pekerjaan baik” yang engkau harus selesaikan, dan Tuhan menghendaki agar engkau hidup di dalamnya.

 

Jika kita mencoba untuk mewujudkan destiny dengan cara kita sendiri, meskipun kita mungkin tidak akan melahirkan Ismael, namun kita akan menjadi pembunuh orang Mesir dan harus dikejar-kejar oleh Firaun (Kis. 7:24-25). Untuk kita mewujudkan destiny yang Tuhan tetapkan, kita tidak bisa lagi mempergunakan cara-cara, potensi, dan kemampuan manusiawi yang kita miliki, karena segala sesuatu yang manusiawi – sebaik apapun itu – tetaplah manusiawi. Tuhan menghendaki yang ilahi lah yang akan kita pergunakan untuk mewujudkan destiny-Nya.

 

Karena itu teruslah berlatih untuk menumbuhkan dan memunculkan Kristus yang ada dalam hidup kita, sampai pengutusan yang dari Tuhan turun atas hidup kita. Jangan biarkan ambisi membakar hidup kita. Tugas kita adalah mempersiapkan diri, Tuhanlah yang akan membuat terjadinya penggenapan destiny dalam hidup kita pada waktu yang Dia tetapkan.

 

Perbedaan antara sense of destiny dan ambisi:

a. Ambisi : selalu bersifat manusiawi dan bisa merusak kehidupan kita sendiri.

Sense of destiny: selalu bersifat ilahi dan akan membuat kita mengalami proses penyempurnaan hidup.

 

b. Ambisi: selalu membuat kita merasa kurang.

Sense of destiny: memberikan kepada kita sense of fulfilment/sense of achievement – kepuasan karena sudah mencapai sesuatu.

 

c. Ambisi: akan selalu membawa efek negatif bagi orang-orang yang berinteraksi dengan kita.

Sense of destiny: akan membuat setiap orang yang kita jumpai bertemu dengan Tuhan dan mengalami perubahan hidup melalui kita.

 

d. Ambisi: cenderung membuat kita mempergunakan segala cara untuk mewujudkannya.

Sense of destiny: menuntut cara-cara Tuhan untuk penggenapannya.

 

e. Ambisi: hanya akan membuat kita terus memanifestasikan kemanusiawian dan kedagingan.

Sense of destiny: akan membuat kita memanifestasikan Kristus melalui kehidupan kita.

 

2. Mencoba mewujudkan destiny dengan cara yang manusiawi hanya akan menciptakan rentetan masalah baru dalam hidup kita.

 

Mari sejenak belajar dari kehidupan Yakub (Kej. 25:19-26). Sejak dalam kandungan, Ribka menyadari bahwa anaknya kembar dan Tuhan telah berfirman bahwa anak yang bungsu akan menjadi pemimpin dari anak yang sulung. Ketika keduanya telah dewasa, pada waktu Esau baru pulang berburu dari padang dalam keadaan lelah dan melihat Yakub sedang memasak kacang merah, ia berkata: “Berikan kepadaku makanan itu.” Yakub menjawab: “Berikan kepadaku hak kesulunganmu.” Pada waktu itu Esau mungkin berpikir bahwa bagaimanapun juga ia lahir lebih dahulu dari Yakub – secara fakta ia tetap anak yang sulung. Akan tetapi, Esau tidak pernah menyadari bahwa kata-katanya tersebut diperhitungkan oleh Tuhan.

Oleh karena itu, jangan pernah mengeluarkan kata-kata dengan sembarangan ketika engkau sedang lelah ataupun ketika hati Anda sedang kesal, karena apa yang keluar dari mulut Anda itulah yang justru dapat menghambat Anda sendiri untuk meraih destiny yang Tuhan tetapkan bagimu.

 

Di sisi lain, meskipun Yakub berhasil mendapatkan hak kesulungan yang ia inginkan dengan cara menipu Esau, usaha yang mempergunakan cara-cara manusiawi tersebut membuat Yakub harus keluar dari rumah bapanya. Kita juga mendapati bahwa di rumah Laban, Yakub juga harus melewati banyak sekali penipuan dan penganiayaan secara mental yang dilakukan oleh Laban. Bahkan setelah ia keluar dari rumah Laban dengan membawa seluruh harta bendanya, Yakub menyadari bahwa meskipun ia memiliki semuanya, Tuhan tidak ada bersamanya. Itu sebabnya dalam perjalanan pulang, di tepi sungai Yabok, Yakub harus bergumul semalam-malaman dengan Tuhan, sampai ketika akhirnya fajar menyingsing, Tuhan berkata: “Namamu bukan lagi Yakub, tetapi Israel.” Tuhan tidak pernah memberkati pribadi Yakub – Ia hanya memberkati pribadi Israel. Ketika Alkitab berkata bahwa Tuhan memberkati Yakub, Yakub yang dimaksud tersebut bukan lagi Yakub yang lama tetapi Yakub yang sudah menunjukkan perubahan hidup. Setelah malam itu, segala ketakutan yang Yakub miliki untuk bertemu dengan Esau sirna, karena kini ia tahu bahwa Tuhan ada bersamanya.

Untuk mewujudkan destiny, kita membutuhkan Tuhan bersama kita, karena dalam dunia sekuler, kita akan menghadapi peperangan secara rohani. Selama Tuhan bersama kita, kita tidak perlu takut karena Dia akan melepaskan kita, sekalipun ada kandang singa ataupun dapur api yang mungkin harus kita masuki.

 

3. Tuhan memberikan iman kepada kita dengan satu tujuan yaitu agar kita dapat mewujudkan rencana-Nya dalam hidup kita.

 

Selama ini, khotbah tentang iman seringkali dikaitkan dengan kita mendapatkan atau menerima sesuatu, dan bicara tentang iman, kita seringkali langsung tertuju kepada Ibrani 11. Padahal, sepanjang yang saya pelajari, para pahlawan iman yang ditulis dalam Ibrani 11 bukan mempergunakan iman mereka untuk mendapatkan sesuatu. Ketika kita membaca kitab Ibrani 11 dari ayat pertama sampai selesai, kita justru akan mendapati iman hanya dipergunakan untuk menyelesaikan kehendak Tuhan.

 

Sadarilah prinsip ini, setiap sense of destiny yang Tuhan mulai tanamkan dalam hidup kita merupakan benih iman. Kita hanya perlu menaburkan terus benih iman itu lewat perkataan dan doa-doa kita dan biarkan iman bertumbuh dalam dirimu, sehingga apapun yang Dia rencanakan, itulah yang pasti akan terjadi. Ketika kita membutuhkan sesuatu, sebenarnya kita tidak lagi membutuhkan iman untuk mendapatkannya. Yang kita butuhkan hanyalah ketaatan, karena selama kita taat berjalan bersama Tuhan, semua kebutuhan kita dicukupi oleh-Nya (Mat. 6:33). Iman justru kita butuhkan untuk membuat hidup kita mengalami perubahan dan dipersiapkan untuk melakukan kehendak Tuhan. Dengan kuasa iman, sejarah hidup kita bisa diubahkan dan kita bisa menciptakan setiap kesempatan yang kita butuhkan untuk ikut terlibat mengerjakan kehendak Tuhan. Dengan kuasa iman, kita akan alami apa yang selama ini mustahil bagi kita akan menjadi mungkin. Belajarlah untuk mulai melihat dimensi iman dalam dimensi yang berbeda. Jika Anda ingin melihat kuasa iman yang sesungguhnya, lihatlah kuasa iman dari dimensi penggenapan destiny. Dengan kuasa iman, kita bisa mengubahkan apa yang ada dalam dunia ini.

 

Ingatlah prinsip ini: Tuhan tidak bekerja hanya karena Dia melihat kita membutuhkan-Nya tetapi Dia hanya akan bekerja ketika Dia melihat ada iman di hati kita. Karenanya tidak ada alternatif lain, kita harus menaburkan setiap benih destiny yang Tuhan sudah taruh dalam hati kita menjadi benih iman dalam hidup kita, karena itulah yang akan menolong kita melihat tangan Tuhan yang berdaulat bekerja dalam hidup kita.

 

Waktunya sudah tiba, di mana secara ilahi Tuhan akan memposisikan setiap kita untuk ikut terlibat mengubahkan kota, komunitas, dan bangsa di mana kita ada.

sumber : iwan dashuke